Tulisan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya.
NOTE:"Sebelum
saya membahas lebih lanjut lagi pastikan komputer yang akan diinstall
bisa terhubung ke internet. Karena sistem instalasi ini hanya bisa
dilakukan melalui media internet."
Dan baiklah tanpa memperbanyak basa-basi mari kita lanjutkan tahap-tahap instalasinya. Setelah para pembaca menyiapkan file system ext3 atau ext4 dan swap pada Hard Disk nya serta 1 GB USB flash drive dengan Gentoo Linux 64 bit live usb didalamnya. Silahkan restart komputernya dan rubah target first boot nya menjadi ke arah USB Flash Drive dan tunggu hingga proses booting pada Gentoo Live USB selesai.
Ok saya menganggap pembaca telah berada pada terminal tty0 pada Gentoo Linux 64 bit.
Pertama-tama tampilkan file system yang sudah dibuat dengan perintah:
# fdisk -l
Output pada komputer yang saya gunakan:
Disk /dev/sda: 500.1 GB, 500107862016 bytes, 976773168 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x00000855
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/sda1 63 92148839 46074388+ 83 Linux
/dev/sda2 * 92149760 148928511 28389376 7 HPFS/NTFS/exFAT
/dev/sda3 148928512 155267071 3169280 82 Linux swap / Solaris
/dev/sda4 155267072 976773167 410753048 f W95 Ext'd (LBA)
/dev/sda5 155269120 642404351 243567616 7 HPFS/NTFS/exFAT
/dev/sda6 642406400 976773119 167183360 7 HPFS/NTFS/exFAT
Disk /dev/sdc: 15.5 GB, 15539896320 bytes, 30351360 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x0000a898
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/sdc1 * 2048 30351359 15174656 7 HPFS/NTFS/exFAT
Disk /dev/sda: 500.1 GB, 500107862016 bytes, 976773168 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x00000855
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/sda1 63 92148839 46074388+ 83 Linux
/dev/sda2 * 92149760 148928511 28389376 7 HPFS/NTFS/exFAT
/dev/sda3 148928512 155267071 3169280 82 Linux swap / Solaris
/dev/sda4 155267072 976773167 410753048 f W95 Ext'd (LBA)
/dev/sda5 155269120 642404351 243567616 7 HPFS/NTFS/exFAT
/dev/sda6 642406400 976773119 167183360 7 HPFS/NTFS/exFAT
Disk /dev/sdc: 15.5 GB, 15539896320 bytes, 30351360 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x0000a898
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/sdc1 * 2048 30351359 15174656 7 HPFS/NTFS/exFAT
Seperti yang kita lihat file system Linux atau ext4 saya berada pada /dev/sda1 dan file system swap berada pada /dev/sda3.
Seperti yang kita ketahui bahwa /dev/sda1 akan menjadi target penginstallan Gentoo Linux 64 bit dan /dev/sda3 sebagai swap dan /dev/sdc1 adalah Gentoo Live USB serta partisi Windows C dikenali sebagai /dev/sda2. Dan /dev/sda5 serta /dev/sda6 adalah partisi D dan Partisi E. Silahkan pahami dan sesuaikan dengan yang anda temukan pada komputernya masing-masing.
Sekarang mount /dev/sda1 pada direktori /mnt/gentoo (biasanya direktori sudah ada, jika belum ada bisa dibuat sendiri)
Jika belum ada:
# mkdir /mnt/gentoo
Jika sudah ada langsung mount direktori tersebut:
Jika belum ada:
# mkdir /mnt/gentoo
Jika sudah ada langsung mount direktori tersebut:
# mount /dev/sda1 /mnt/gentoo
Lalu aktifkan swap file systemnya
# swapon /dev/sda3
Pada kasus yang saya miliki, saya menyimpan file stage3-amd64-20121210.tar.bz2 didalam partisi Windows yaitu Partisi D yang dikenali oleh Linux Gentoo Live USB sebagai /dev/sda5. Agar file tersebut bisa diambil dan diextract ke dalam direktori /mnt/gentoo. Lakukan tahap-tahap dibawah ini.
Lalu aktifkan swap file systemnya
# swapon /dev/sda3
Pada kasus yang saya miliki, saya menyimpan file stage3-amd64-20121210.tar.bz2 didalam partisi Windows yaitu Partisi D yang dikenali oleh Linux Gentoo Live USB sebagai /dev/sda5. Agar file tersebut bisa diambil dan diextract ke dalam direktori /mnt/gentoo. Lakukan tahap-tahap dibawah ini.
# mkdir /mnt/partisi_D
# mount /dev/sda5 /mnt/partisi_D
# mount /dev/sda5 /mnt/partisi_D
Kemudian extractlah stage3-amd64-20121210.tar.bz2 kedalam direktori /mnt/gentoo dengan perintah sebagai berikut:
# tar xvjf /mnt/partisi_D/stage3-amd64-20121210.tar.bz2 -C /mnt/gentoo
Tunggu hingga selesai. Selanjutnya extract file portage-latest.tar.bz2 ke dalam direktori /mnt/gentoo/usr(direktori usr ini akan ditemukan karena telah mengextract file stage diatas).
# tar xvjf /mnt/partisi_D/portage-latest.tar.bz2 -C /mnt/gentoo/usr/
Lalu tunggu hingga selesai.
Seperti yang saya pelajari bahwa pada umumnya rata-rata softwares pada sistem operasi Gentoo Linux harus dicompile dari sumber kode program atau source code. Nah untuk itu melakukan itu telah disediakan sebuah software yang disebut dengan GCC dan software ini memiliki file configurasi yang bernama make.conf yang terdapat didalam direktori /mnt/gentoo/etc/ atau /mnt/gentoo/etc/portage/. Anda bisa mengeceknya dengan cara:
# ls -l /mnt/gentoo/etc/make.conf
# tar xvjf /mnt/partisi_D/stage3-amd64-20121210.tar.bz2 -C /mnt/gentoo
Tunggu hingga selesai. Selanjutnya extract file portage-latest.tar.bz2 ke dalam direktori /mnt/gentoo/usr(direktori usr ini akan ditemukan karena telah mengextract file stage diatas).
# tar xvjf /mnt/partisi_D/portage-latest.tar.bz2 -C /mnt/gentoo/usr/
Lalu tunggu hingga selesai.
Seperti yang saya pelajari bahwa pada umumnya rata-rata softwares pada sistem operasi Gentoo Linux harus dicompile dari sumber kode program atau source code. Nah untuk itu melakukan itu telah disediakan sebuah software yang disebut dengan GCC dan software ini memiliki file configurasi yang bernama make.conf yang terdapat didalam direktori /mnt/gentoo/etc/ atau /mnt/gentoo/etc/portage/. Anda bisa mengeceknya dengan cara:
# ls -l /mnt/gentoo/etc/make.conf
atau
# ls -l /mnt/gentoo/etc/portage/make.conf
# ls -l /mnt/gentoo/etc/portage/make.conf
Dan untuk mencompile setiap software para user Gentoo harus menyesuaikan dengan tipe processor komputer masing-masing. Dan para user Gentoo Linux harus merubah atau menambahkan konfigurasi standard make.conf berdasarkan konfigurasi processor masing-masing. Untuk informasi konfigurasi dapat dicek di Gentoo Wiki:
- Bagi pengguna Intel cek disini
- Bagi pengguna AMD cek disini
- Bagi pengguna Intel cek disini
- Bagi pengguna AMD cek disini
Pada kasus yang saya miliki, tipe processor adalah AMD Athlon(tm) 7850 Dual-Core Processor. Untuk pengecekan bisa dengan perintah ini:
# cat /proc/cpuinfo
Output:
cat /proc/cpuinfo
processor : 0
vendor_id : AuthenticAMD
cpu family : 16
model : 2
model name : AMD Athlon(tm) 7850 Dual-Core Processor
Dan konfigurasi make.conf saya seperti ini:
# cat /etc/make.conf
Output:
CHOST="x86_64-pc-linux-gnu"
CFLAGS="-march=amdfam10 -O2 -pipe"
CXXFLAGS="${CFLAGS}"
MAKEOPTS=" -j2"
Pembaca bisa menyesuaikan dengan konfigurasi tersebut berdasarkan tipe processor masing-masing. Contoh untuk pengguna Intel Core2 Duo(konfigurasi ini saya ambil dari halaman situs Gentoo Wiki diatas):
CHOST="x86_64-pc-linux-gnu"
CFLAGS="-march=core2 -O2 -pipe"
CXXFLAGS="${CFLAGS}"
MAKEOPTS=" -j3"
NOTE: "MAKEOPTS=" -j3" adalah kecepatan processor dalam mencompile software tergantung dengan berapa banyak core processor yang dimiliki oleh user, untuk 2 core maka bisa disesuaikan seperti diatas.
Ok setelah menemukan safe cflags yang cocok untuk masing-masing processor silahkan rubah atau tambahkan kedalam /mnt/gentoo/etc/make.conf. Caranya seperti berikut:
Jika anda menemukan pesan nano command not found, berarti software nano belum terinstall pada Gentoo Live USB anda untuk hal itu anda bisa dilakukan dengan cara :
# emerge -avt nano
dan tunggu higga selesai dan lanjutkan dengan:
# nano /mnt/gentoo/etc/make.conf
Kemudian rubah atau tambahkan berdasarkan tipe processor masing-masing. Kemudian jangan lupa menyimpan dengan menekan Ctrl+x untuk menyimpan. Pada kasus yang saya miliki, saya mengoneksikan komputer saya menuju internet dengan menggunakan jaringan LAN . Dan untuk mengoneksikannya dengan jaringan LAN menujut internet bisa dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
Pertama cek defenisi interface dari jaringan LAN:
# ifconfig eth0
Output:
Jika anda menemukan pesan nano command not found, berarti software nano belum terinstall pada Gentoo Live USB anda untuk hal itu anda bisa dilakukan dengan cara :
# emerge -avt nano
dan tunggu higga selesai dan lanjutkan dengan:
# nano /mnt/gentoo/etc/make.conf
Kemudian rubah atau tambahkan berdasarkan tipe processor masing-masing. Kemudian jangan lupa menyimpan dengan menekan Ctrl+x untuk menyimpan. Pada kasus yang saya miliki, saya mengoneksikan komputer saya menuju internet dengan menggunakan jaringan LAN . Dan untuk mengoneksikannya dengan jaringan LAN menujut internet bisa dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
Pertama cek defenisi interface dari jaringan LAN:
# ifconfig eth0
Output:
eth0: flags=4163 mtu 1500
inet 192.168.0.254 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.0.255
ether 00:62:6d:84:d5:bb txqueuelen 1000 (Ethernet)
RX packets 0 bytes 0 (0.0 B)
RX errors 0 dropped 0 overruns 0 frame 0
TX packets 711 bytes 151019 (147.4 KiB)
TX errors 0 dropped 0 overruns 0 carrier 1 collisions0
inet 192.168.0.254 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.0.255
ether 00:62:6d:84:d5:bb txqueuelen 1000 (Ethernet)
RX packets 0 bytes 0 (0.0 B)
RX errors 0 dropped 0 overruns 0 frame 0
TX packets 711 bytes 151019 (147.4 KiB)
TX errors 0 dropped 0 overruns 0 carrier 1 collisions0
Dan ethernet card komputer saya dikenali sebagai eth0 bisa juga eth1 atau eth2. Kemudian settinglah ip address jaringan LAN berdasarkan settingan jaringan internet masing-masing atau untuk yang lebih mudah bisa dengan setingan DHCP. Namun pada kasus saya yang miliki, saya harus mensettingnya secara manual:
# ifconfig eth0 192.168.0.254/24 up
Lalu setting gateway jaringan LAN:
# route add default gw 192.168.0.1 eth0
Lalu setting dns jaringan LAN(saya menggunakan DNS google):
# echo "nemeserver 8.8.8.8" >> /etc/resolv.conf
# echo "nemeserver 8.8.4.4" >> /etc/resolv.conf
Pastikan komputer pembaca terhubung ke internet dengan perintah ping:
# ping google.co.id
Jika pesan "64 bytes from bla bla bla" ditemukan maka mari kita lanjutkan ketahap berikutnya.
Copykan file configurasi DNS yaitu /etc/resolv.conf dari Gentoo Live USB kedalam /mnt/gentoo/etc/ dengan cara:
# cp -R /etc/resolv.conf /mnt/gentoo/etc/
Lalu dilanjutkan dengan metode chroot untuk berpindah root dari Live USB kedalam /mnt/gentoo dengan cara:
# mount --bind /dev/ /mnt/gentoo/dev
# mount --bind /dev/pts /mnt/gentoo/dev/pts
# mount -t proc none /proc /mnt/gentoo/proc
# chroot /mnt/gentoo /bin/bash
# chroot /mnt/gentoo /bin/bash
Kemudian rubah format jam dan waktu berdasarkan kota masing-masing:
# ln -s /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /etc/localtime
# env-update
# source /etc/profile
# export PS1="(chroot) $PS1"
Lalu update database packages menager nya terlebih dahulu dengan cara:
# emerge --sync
Untuk mengupdate database tersebut biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena hal itu tergantung dengan koneksi masing-masing. Jangan lupa siapkan secangkir kopi dan sepiring nasi beserta lauknya(kalau lagi laper) kemudian sebungkus rokok dan tunggu hingga selesai.
# emerge --sync
Untuk mengupdate database tersebut biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena hal itu tergantung dengan koneksi masing-masing. Jangan lupa siapkan secangkir kopi dan sepiring nasi beserta lauknya(kalau lagi laper) kemudian sebungkus rokok dan tunggu hingga selesai.
Jika telah selesai dilanjutkan dengan perintah dibawah ini:
# emerge -avt portage portage-utils
Lalu install kernel dari Gentoo mirror :
# emerge -avt sys-kernel/gentoo-sources
# emerge -avt genkernel
Generate konfigurasi kernel sekarang sedang di load oleh Gentoo Live USB dengan perintah:
# zcat /proc/config.gz /usr/share/genkernel/arch/x86_64/kernel-config
Dan compile kernelnya dengan perintah:
# genkernel all
Tunggu hingga selesai. Dan jangan lupa untuk menginstall software yang lain karena softwares ini nanti akan diperlukan dengan perintah:
# emerge -avt portage portage-utils
Lalu install kernel dari Gentoo mirror :
# emerge -avt sys-kernel/gentoo-sources
# emerge -avt genkernel
Generate konfigurasi kernel sekarang sedang di load oleh Gentoo Live USB dengan perintah:
# zcat /proc/config.gz /usr/share/genkernel/arch/x86_64/kernel-config
Dan compile kernelnya dengan perintah:
# genkernel all
Tunggu hingga selesai. Dan jangan lupa untuk menginstall software yang lain karena softwares ini nanti akan diperlukan dengan perintah:
# emerge -avt syslog dhcpcd wireless-tool net-tools gentoolkit polkit grub mlocate ntfs3g
Kemudian rubah konfigurasi pada /etc/fstab masing-masing, dan jika ingin dual boot dengan Windows XP/7 buat lah direktorinya, pada kasus yang saya miliki menjadi seperti ini:
# mkdir /mnt/C
# grep -v rootfs /proc/mounts >> /etc/mtab
# nano /etc/fstab
Output:
#
/dev/sda1 / ext4 noatime 0 1
/dev/sda3 none swap sw 0 0
/dev/sda2 /mnt/C ntfs-3g users 0 0
Ctrl+x untuk menyimpan.
Lalu buat tambahkan file konfigurasi untuk Windows XP/7 nya dengan cara:
- Untuk Windows XP
# nano /etc/grub.d/40_custom
Lalu tambahkan:
menuentry "Microsoft Windows XP" {
insmod part_msdos
insmod ntfs
insmod search_fs_uuid
insmod ntldr
search --fs-uuid --no-floppy --set=root --hint-bios=hd0,msdos1 --hint-efi=hd0,msdos2 --hint-baremetal=ahci0,msdos1 6CF43866F4383524
ntldr /ntldr
}
Ctrl+x untuk menyimpan.
- Untuk Windows 7/8:
menuentry "Microsoft Windows Vista/7/8 BIOS-MBR" {
Lalu buat tambahkan file konfigurasi untuk Windows XP/7 nya dengan cara:
- Untuk Windows XP
# nano /etc/grub.d/40_custom
Lalu tambahkan:
menuentry "Microsoft Windows XP" {
insmod part_msdos
insmod ntfs
insmod search_fs_uuid
insmod ntldr
search --fs-uuid --no-floppy --set=root --hint-bios=hd0,msdos1 --hint-efi=hd0,msdos2 --hint-baremetal=ahci0,msdos1 6CF43866F4383524
ntldr /ntldr
}
Ctrl+x untuk menyimpan.
- Untuk Windows 7/8:
menuentry "Microsoft Windows Vista/7/8 BIOS-MBR" {
insmod part_msdos
insmod ntfs
insmod search_fs_uuid
insmod ntldr
search --fs-uuid --no-floppy --set=root --hint-bios=hd0,msdos1 --hint-efi=hd0,msdos1 --hint-baremetal=ahci0,msdos1 6CF43866F4383524
ntldr /bootmgr
}
Sesuaikan ID file system 6CF43866F4383524 masing-masing. Dan hal itu dapat diketahui dengan cara:
# ls -l /dev/disk/by-uuid/
Contoh Output:
total 0
lrwxrwxrwx 1 root root 10 Dec 17 00:32 10DC2596DC25775E -> ../../sdc1
lrwxrwxrwx 1 root root 10 Dec 16 06:28 1B0881EF66931AF6 -> ../../sda6
lrwxrwxrwx 1 root root 10 Dec 16 06:28 54daa41b-4ac4-4d01-9ac2-cf88df935889 -> ../../sda3
lrwxrwxrwx 1 root root 10 Dec 16 06:28 5E28D0D16CDF3C61 -> ../../sda5
lrwxrwxrwx 1 root root 10 Dec 16 23:30 6CF43866F4383524 -> ../../sda2
lrwxrwxrwx 1 root root 10 Dec 15 23:28 c0f15dd4-c0b7-4862-a37a-c1306cdad42c -> ../../sda1
Lalu generate file konfigurasi grub dengan cara:
# grub2-mkconfig -o /boot/grub2/grub.cfg
Kemudian install grub2 pada Hard Disk:
# grub2-install --no-floppy /dev/sda
Untuk ingin triple boot dengan sistem operasi Linux lainnya, tambahkan konfigurasi dibawa ini pada /boot/grub2/grub.cfg.
Asumsikan Ubuntu Linux berada pada /dev/sda7.
Contoh:
menuentry 'Arch linux/UBUNTU' {
load_video
set gfxpayload=keep
insmod gzio
insmod part_msdos
insmod ext2
set root='hd0,msdos7'
if [ x$feature_platform_search_hint = xy ]; then
search --no-floppy --fs-uuid --set=root --hint-bios=hd0,msdos1 --hint-efi=hd0,msdos7 --hint
baremetal=ahci0,msdos7 dev-by-UUID
else
search --no-floppy --fs-uuid --set=root dev-by-UUID
fi
echo 'Arch linux/UBUNTU..'
linux /boot/kernel-ARCH-UBUNTU root=UUID=dev-by-UUID ro
echo 'Loading initial ramdisk ...'
initrd /boot/initramfs-ARH-UBUNTU
Kemudian copykan file kernel dan initramfs dari Ubuntu atau Arch Linux kedalam direktori /boot/. Jangan lupa sesuaikan dev-by-UUID dan initramfs-ARH-UBUNTU dengan komputer masing-masing.
Kemudian tambahkan path Ubuntu atau Arch Linux pada /etc/fstab.
Contoh:
# nano /etc/fstab
Output:
#
/dev/sda1 / ext4 noatime 0 1
/dev/sda3 none swap sw 0 0
/dev/sda2 /mnt/C ntfs-3g users 0 0
/dev/sda7 /mnt/ubuntu ext4 noatime 0 0
Tekan ctrl+x untuk menyimpan.
Serta rubah hostnamenya sesuai keinginan masing-masing. Contoh:
# nano /etc/conf.d/hostname
Output:
hostname="gentoo64"
Lalu tekan ctrl+x untuk menyimpan.
Lalu tambahkan konfigurasi pada mtab:
# grep -v rootfs /proc/mounts >> /etc/mtab
Selesai dan..
# exit
# unmount /mnt/gentoo/dev/pts
# umount /mnt/gentoo/dev/
# umount /mnt/gentoo/proc
# umount /mnt/gentoo
Kemudian silahkan restart komputer anda dengan perintah:
# shutdown -r now
Sekian dan semoga bermanfaat ^^.
(Dikutip dari www.gentoo.org dan www.en.gentoo-wiki.com serta personal experiences)
Lalu tambahkan konfigurasi pada mtab:
# grep -v rootfs /proc/mounts >> /etc/mtab
Selesai dan..
# exit
# unmount /mnt/gentoo/dev/pts
# umount /mnt/gentoo/dev/
# umount /mnt/gentoo/proc
# umount /mnt/gentoo
Kemudian silahkan restart komputer anda dengan perintah:
# shutdown -r now
Sekian dan semoga bermanfaat ^^.
(Dikutip dari www.gentoo.org dan www.en.gentoo-wiki.com serta personal experiences)
No comments:
Post a Comment